Senin, 03 Agustus 2009

renungan 23


Hanafielsilaputerabimasejati
"Sebuah Renungan"
Bismillahirrahmanirrahim..
Hari ini adalah hari senin 8 juni 2009, hari yang sangat mulia dan misterius dalam dunia ini, hari yang menyimpan rahasia kehidupan yang tidak terjangkau oleh alam pikiran manusia dan menjadi hari yang sangat bersejarah, berarti bagi pimpinan umat Rasul SAW. Mungkin dalam benak kita, sedikit terbayang dan secara tidak sadar kita berucap.. “OOh Iya Ya..perasaan sering saya dengar bahwa hari senin merupakan hari yang bermanfaat.. dan secara spontan-pun kita akan bertanya pada diri kita… ada rahasia apa dibalik hari senin, kenapa dulu waktu SD, guru agama selalu menganjurkan kepada kami untuk membiasakan diri puasa sunnah pada hari senin…??? Ini semua merupakan pertanyaan yang sepele dan sering dilupakan oleh kita sebagai insan muslim yang katanya beriman dan beramal sholeh..!!!
Kawan… dalam hidup dan kehidupan itu tidak ada satu hal-pun yang boleh kita anggap sepele apalagi kita sengaja atau so’ menganggapnya tidak penting..sebab semua hal tercipta dengan sempurna dan lahir dari sebuah konsep keadilan Tuhan.. ketika kita menganggap suatu hal itu tidak penting, pada saat yang sama mungkin hal itu yang sangat bermanfaat bagi kita juga mungkin pada waktu yang sama jua kita telah dzolim terhadap ciptaan Tuhan dan kita-pun berdosa atas hal yang kita anggap sepele.. Na’udzubillah.. sedikit kutipan dan wahyu samawi.. “Jangan engkau menganggap suatu hal itu buruk karena suatu hal yang buruk dimata kamu itu, belum tentu di mata Allah buruk”.
Kawan.. semua kejadian, waktu juga makhluk di bumi ini yang begitu ragam macamnya, jenis dan bentuknya, ada yang jelek, bagus, indah, serem, hina, dll., semua itu tercipta dengan adil dan sempurna adanya dan paing utama adalah memiliki nilai lebih masing-masing.. di bawah ini, kita akan sdikit merenung tentang bagaimana dan apa rahasia hari senin dalam sejarah Rasul juga kenapa saya sampai merenung pada hari yang begitu cerah ini…
Pada hari senin, semua peristiwa penting dalam sejarah Rasul Muhammad saw. terjadi, paling tidak ada lima peristiwa yang sangat berarti dalam kehidupan beliau yang terjadi pada hari tersebut, yaitu lahirnya baginda Rasul Muhammad, diangkatnya menjadi Rasul, hijrahnya dari Mekkah ke Madinah, dan wafatnya beliau juga pada hari senin, selain itu, satu hal lagi peristiwa yang begitu mulia, bersejarah dan misterius bagi Rasul dan manusia, juga terjadi pada hari yang sama yaitu peristiwa dijalankannya oleh Allah swt. Rasul Muhammad saw. dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha hingga diangkatnya beliau ke hadapan Allah Tuhan semesta alam (Sidratulmuntaha) yang kita kenal dengan peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad saw. Itulah kemuliaan hari senin yang terjadi dalam kehidupan Rasulullah, hal ini sama dengan kemulian Nabi Adam AS., yang diciptakan pada hari Jum'at, diturunkannya ke bumi, diterima tobatnya, dan dikebalikannya kehadapan Allah juga pada hari jum'at.
Pada hari ini jua (senin), merupakan hari yang bersejarah dalam kehidupan seorang hanafi el-Sila yang merupakan hari lahir dan awal menghirup udara dunia. Dan hari ini tanggal 8 Juni 2009, juga merupakan awal bagi saya menghirup udara dunia baru dalam usia yang ke 23 tahun, begitu semua terjadi tanpa terasa.
Puji syukur kupanjatkan kepada Allah swt yang hingga saat ini selalu memberikan berbagai macam nikmat dan umur panjang N mudah-mudahan umur baru menjadi sebuah langka awal untuk lebih memperbaiki semua amal sehingga aq lebih bisa mengenal diri-q sendiri dan bermanfaat bagi orang lain amin...!!!
Hari ini adalah hari ulang tahun-q yang ke-23, merupakan hari begitu ceria dan bahagia bagi-q sekaligus menjadi hari yang sedih bagi diri-q.
Senang dan bahagianya diri-q pada hari ini dikarenakan merupakan hari ulang tahun yang pertama dirayakan dengan penuh keceriaan dan special perayaannya oleh orang" dekat-Ku. Juga diwaktu yang sama aq-pun merasa sedih kerena tanpa disadari pintu kematian telah dekat dengan jiwa-q.
Banyak hal yang membuat diri-q bahagia dan lebih bangga menjadi seorang hanafi di tahun 2009 ini, di akhir april lalu tepatnya rabu 29 april, menjadi hari yang bersejarah dalam hidup-q, dimana pada hari itu, aq telah berhasil menyelesaikan jenjang pendidikanq pada bangku kuliah yang berkat perjuangan dan pertolongan Allah dapat terselesaikan dalam waktu yang relatif singkat dan banyak hal lain yang sadar atau tidak menjadikan-q sangat ceria dan menikmati hidup. Semoga hari ini dan semua hal-hal di atas menjadi acuan untuk mendapatkan hal yang lebih pada hari esok.. Amin...!!!
Wasalam "el-Sila"

Tilawah

Novel

SANGSAKA MERAH PUTIH.
Bismillahirrahmanairrahim..
Tulisan ini kupersembahkan untuk pejuang sejati dan sang rovolusioner dalam hidupku.. Yaitu Rasul saw. dan kedua orang tuaku.
Cerita ini menyoroti pendidikan orang miskin yang sangat tekun demi meraih cita-cita bangsa dan kehidupan sosial masyarakat desa yang penuh penderitaan dan gaya modernisasi orang kota.
Dari sebuah desa yang terpencil hidup dua orang anak yatim piatu dengan seorang kakek tua yang adalah dia merupakan mantan pejuang kemerdekaan yang terlupakan oleh bangsa. Hanya satu pesan yang selalu bersenandung dalam gemetar lidahnya ''wahai cucuku, kakek ga bisa berikan apa-apa kepada kalian kecuali sederetan kata nasehat; ''jadikanlah waktumu sebagai senjatamu untuk merubah nasibmu dan bangsamu, bangsa ini telah lama merdeka tetapi selalu terjajah, cucuku belajarlah...!!! Jangan pernah engkau gantungkan nasibmu kepada orang lain selain tuhanmu''. Nasehat itu selalu menjadi lantunan indah menemani tidur mereka.
Dalam era kehidupan, dunia telah terhegemoni dan terhipnotis oleh gaya kehidupan yang modernis hingga disudut desa-pun mengikuti gaya hidup dan budaya global tersebut. Namun berbeda dengan gaya hidup seorang kakek dan dua cucunya, mereka menjadi orang termiskin dengan sebuah gubug reoknya.
Dari latarbelakang kehidupan yang serba kurang, terdapat kebahagiaan dan cita-cita yang tinggi dari lubuk hati dua anak yatim piatu tersebut. Yang tertua merupakan kakak memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi dan bercita-cita menjadi seorang guru dan mencerdaskan bangsa, seorang adik laki-laki yang juga merasa sebagai seorang pemimpin dari kakak perempuannya memiliki rasa tanggungjawab yang kuat dan pribadi yang taat dan tangguh.
Satu tanggungjawab dan merupakan tujuan kakek dalam mengahiri perjalanan hidupnya adalah ingin melihat cucunya tersenyum dalam seragam sekolah. Dengan profesi jual kayu bakar, seorang kakek tua ini harus berjuang dan banting tulang melawan terik matahari yang sangat panas dan dinginnya hujan yang selalu menyelimuti perjalanan hidupnya demi mencari sesuap nasi untuk menyambung hidup dan perjuangan untuk dapat membeli seragam sekolah untuk dua orang cucunya.
Kehidupan memang tidak adil ketika kita melihatnya dalam kaca mata manusia, namun itulah bagian dari keadilan langit, hal yang menurut kasat mata sangat diskriminasi menjadi sebuah konsep keadilan bagi raja langit.
Waktu berlalu bagai pedang yang tak kenal musuh, ketika kita lalai dengannya maka leher kita-pun ketebas. Sembari berjuang dengan waktu yang selalu mengejarnya, kakek tua selalu memberikan contoh perjuangan kepada kedua cucunya. Maka tibalah saat-saat dimana tujuan dan cita-cita kakek tua ini harus tercapai karena masa liburan sekolah telah tiba dan itu berarti dua pasang seragam sekolah harus ada. Hari-hari selalu dilewati oleh keluarga malang ini dengan penuh perjuangan, seoarang kakek harus mencari dan mengumpulkan kayu bakar di hutan, cucunya yang bontot bernama putra harus berjuang dalam menjual kayu bakar keringat kakeknya dan kakaknya tiara harus manjaga, manabung, dan menyiapkan segala keperluan di rumah.
Berbondong-bondong orang tua dan para tetangga bergegas ke sekolah untuk mendaftarkan anak-anak mereka dan ketika melihat hal tersebut sesekali tiara merasa sedih dan tidak tahan mengeluarkan air mata, begitupun kakeknya tidak bisa tidur karena memikirkan masa depan dua cucu penerusnya.
Pengumuman; hari ini adalah hari terakhir sekolah di desa kita menerima murid baru, maka diharapkan kepada bapak-bapak dan ibu sekalian yang belum mendaftarkan anak-anak dan cucunya untuk segera mendaftarkannya ke panitia sekolah. Itulah suara yang pertama kali mereka dengar ketika mentari pagi menyinari gelapnya malam. Hal itu membuat seorang kakek yang lagi sakit terbangun dan kaget dan menjadikan dua orang anak itu tersedih. Dari tempat tidurnya sambil batuk kakek bangun dan mengambil tabungannya dan ternyata duit hasil jerih payah selama ini belum cukup untuk membeli seragam kedua cucunya, hal itu membuat mantan pejuang ini merasakan hal yang belum pernah dirasakan sebelumnya, kesedihan yang mendalam dirasakan oleh seoarang kakek tua tersebut, namun Sembari mengusap dua kelopak matanya tiara berkata ''kakek jangan sedih seperti itu lagi, walaupun duit yang kakek tabung selama ini belum cukup buat beli saragam dan saya juga putra tidak bisa ikut sekolah, kami tidak akan memaksakan itu terwujud karena kami yakin itu tidak akan menghambat kami untuk meraih cita-cita kami karena pendidikan bukan hanya didapat di bangku sekolah akan tetapi pendidikan dapat kami peroleh dimanapun kami berteduh, ia kek sambung putra menghibur kakeknya, kakek sekarang telah berhasil karena sudah menjadikan putra dan kak tiara sebagai cucu yang tangguh, sabar dan bisa menerima keadaan dunia''. Mendengar kebijaksanaan cucunya, kakek merasa terharu dan merasa sedih melihat potensi yang sangat besar dalam pribadi dan jiwa cucunya. Dalam hati kecilnya kakek bergumam sembari berharap kepada Tuhan: ''ya Allah.. Jikalau engkau menghendaki, berikan kesanggupan kepada-ku untuk menjadikan dua cucuku menjadi orang yang berguna, namun jikalau engkau berkehendak lain, berikanlah yang terbaik untuk dua cucuku''.
Tidak lama kemudian kakek menghilang dari tempat tidurnya dan membuat kedua cucunya merasa takut dan panik.
Tek..tek..tek..Assalamu'alaikum... Suara lemah seorang kakek terdengar dari depan pintu kantor sekolah.. Wa'alaikumussalam.. Masuk.. Jawab orang dalam ruangan.. Maka masuklah kakek dengan pakaiannya yang acak adut, di tangannya terlihat celengan dan selembar bendera ''Sangsaka Merah Putih'' yang telah kusut dan pudar warnanya oleh umur. Melihat kakek tua tersebut semua termenung, entah apa yang terpikir dalam benak mereka, seorang dari mereka dengan suara ragu, berkata, kakek ada yang bisa kami bantu...??? Iya nak.. Jawab kakek.. Kakek mau daftar cucu' kakek sekolah di sini, namun kakek tidak cukup uang untuk beli seragam mereka, mereka anak yang pintar, tekun dan ingin sekali untuk sekolah..tutur kakek menjelaskan maksud kedatangannya.. Ini kakek punya celengan dan bendera bekas kakek perang dulu, mungkin ini cukup buat daftar dan beli seragam buat cucu saya.. Tambah kakek untuk lebih meyakinkan panitia sekolah.. Melihat hal itu panitia menjadi bingung, di satu sisi mereka merasa kasihan dan ingin sekali membantu mengabulkan permintaan kakek tua tersebut namun di sisi lain mereka harus merujuk pada aturan berlaku di sekolah yang mengharuskan syarat-syarat tertentu yang antara lain adalah calon siswa harus memiliki sertifikat dari TK. Hal inilah yang menjadikan kakek ini tidak terkabulkan permintaannya, di samping syarat-syarat yang lain juga belum terpenuhi. dengan sulit panitia menyampaikan ''maaf kakek, cucu' kakek tidak memenuhi syarat untuk daftar di sini..!!!''. Pernyataan itu membuat kakek merasa sangat terpukul dan berusaha memohon kepada panitia untuk mau membantu dia dan cucunya.. Dengan penuh harapan kakek bertutur ''pak mohon bantu saya, cucu saya ingin menjadi bagian dari sekolah ini, ini adalah pertama dan mungkin yang terakhir saya memohon kepada bapak untuk membantu cucu saya, saya akan melakukan apa saja, yang penting cucu saya dapat sakolah, sebab itu menjadi cita-cita saya diwaktu tua ini''. Saya ingin melihat cucu saya tersenyum untuk bangsanya dalam bangku sekolah. Tambah kakek mengharap permohonannya dikabulkan.. Namun apa daya menjalankan tugas yang hanya menjalankan tugas dengan sebuah aturan, dengan penuh sopan petugas itu menjelaskan kembali ''maaf kek, kami tidak bisa melanggar aturan kami sendiri'', sembari memberikan masukan panitia yang lain mengatakan: kek coba di sekolah yang lain mungkin cucu kakek bisa diterima. Dengan penuh penyesalan dan rasa sedih yang mendalam kakek keluar dari kantor.
SAMBUNG LAGI YE.. YAKIN HANAFI BISA..